Friday, December 22, 2006

Minimnya Fasilitas SKB Kota Arang

Minimnya Fasilitas SKB Kota Arang
MINIMNYA sarana dan prasarana Sanggar Kegiatan Belajar Kota Sawahlunto, mendapat sambutan dari wakil rakyat Kota Arang. Jika, anggaran peningkatan sarana SKB diajukan wakil rakyat akan mendukung realisasi dalam APBD 2007.
Namun hal itu terpulang kepada Pemko Sawahlunto, apakah akan diajukan dalam RAPBD atau tidak. Pentingnya peningkatan sarana dan fasilitas SKB dilihat dari manfaat serta potensi yang dimiliki SKB dalam meningkatkan pendapatan daerah.
"Kita akan setujui, jika pemko mengajukan alokasi anggaran untuk meningkatkan sarana dan fasilitas SKB. Sebab, SKB mempunyai potensi sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan pendidikan dan latihan yang dilakukan baik instansi maupun organisasi kemasyarakatan," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Nurman Intan Batuah, ketika ditemui "Haluan", di ruang kerjanya.
Nurman mengakui, SKB memiliki potensi besar dalam meningkatan pendapatan daerah, jika ditunjang dengan fasilitas yang memadai. SKB memiliki lokasi yang sangat strategis dan jauh dari kebisingan lalu lintas. Sehingga sangat cocok sebagai pusat pendidikan dan pelatihan atau tempat pertemuan.
Menurut Nurman, selain SKB juga ada gedung milik pemko yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pertemuan dan pusat diklat yakni, gedung pertemuan wanita dan gedung pertemuan masyarakat. Tetapi, kedua gedung tersebut berada di tengah kota.
Sebelumnya, Kepala SKB Kota Sawahlunto, Drs. Beni Rizal mengaku telah beberapa kali mengajukan pembangunan pagar, peningkatan fasilitas ruang dan kamar tidur, layanan air bersih. Namun, akibat keterbatasan anggaran, program yang diajukan menjadi kandas di tengah jalan.
Akibatnya, SKB belum dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh lembaga atau organisasi yang akan memanfaatkan.
Saat ini, SKB yang memiliki fasilitas 12 kamar dengan 72 tempat tidur serta satu ruang pertemuan dapat difungsikan sebagai tempat berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang digelar dinas, badan dan kantor di lingkungan Kota Sawahlunto.
Meski sulit mendapatkan sarana dan fasilitas Beni mengaku, target yang diberikan pemda melalui Dinas Pendidikan sudah tercapai. Bahkan, pemasukan yang disetorkan mendekati angka 200 persen dari target yang diberikan. Pada tahun 2005, SKB diberikan target pendapatan sebesar Rp.5 juta, dengan pencapaian menembus angka Rp.11 juta. Begitu juga dengan tahun 2006, target Rp.7 juta, hingga saat ini pemasukan SKB telah mencapai Rp.10 juta.
"Jika pemda komitmen untuk memusatkan seluruh kegiatannya dengan memanfaatkan SKB, tentu pendapatan SKB yang nantinya akan mengalir ke kas daerah akan jauh berlipat ganda," kata Beni.
Tetapi, lanjut pria kelahiran Payakumbuh itu, mesti diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga, tidak ada lagi keluhan dari para pengguna SKB, namun kepuasan.
Selain keterbatasan sarana, sarana yang telah dibangun pun belum dapat dimanfaatkan. Sebelumnya, SKB yang juga sempat dimanfaatkan sebagai kediaman bagi para atlet Porprov Kota Sawahlunto telah dibangun satu bak air dengan daya tampung 75 kubik, yang menelan biaya Rp.100 juta. Tetapi, fasilitas yang semula direncanakan untuk menunjang kegiatan Porprov Sumbar itu hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan. Pasalnya, dalam pembangunannya tidak dilengkapi dengan instalasi penyaluran air. Akibatnya, sampai detik ini bak penampung itu belum dapat dipergunakan.
"Dalam tinjauan BPK beberapa waktu lalu, telah menyarankan agar pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan jaringan penyaluran air ini," katanya.
Terkait masalah sewa, lanjut pria dengan postur tubuh tinggi itu, biaya yang dikenakan kepada pemakai masih sangat rendah. Tetapi, diimbangi dengan fasilitas yang memadai serta bisa memberikan kepuasan kepada penyewa, tentu biaya yang dikenakan dapat ditingkatkan melalui Perda Retribusi Kota Sawahlunto.
Menanggapi hal itu, wakil rakyat dari Partai PAN, Nurman Intan Batuah, mengatakan pihaknya tengah menggodok Perda Retribusi, yang diperkirakan akan dapat disahkan pada Minggu Kedua Desember mendatang.
"Yang kita inginkan, masyarakat tidak diberatkan, tetapi dapat meningkatkan pendapatan daerah. Tentu saja, jika SKB dapat meningkatkan fasilitasnya, akan seiring dengan peningkatan biaya yang akan dikenakan kepada pengguna," tambah Bapak tiga anak itu.***

No comments: