Friday, December 22, 2006

Pasar Tertentu Untuk Wisata Tambang

Pasar Tertentu Untuk Wisata Tambang
MENTERI Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik menilai wisata tambang berbudaya di Kota Sawahlunto merupakan wisata khusus, yang harus dicarikan pasar wisatawannya yang memiliki minat khusus dalam hal wisata tambang. Sebab, menurutnya, tidak semua wisatawan mau berwisata ke daerah tambang maupun bekas tambang.
"Secara infrastruktur dan sarana serta prasarana, Sawahlunto telah memiliki fasilitas yang lengkap. Tetapi, wisata tambang merupakan wisata yang khusus dan memiliki kekhasan," tutur Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik, ketika mengunjungi objek wisata Lubang Cemara di Kota Sawahlunto, Jumat (1/12).
Menurut Jero Wacik, pihaknya bersama dengan Pemko Sawahlunto akan berusaha mencari dimana banyak wisatawan yang menggemari dan senang akan masalah tambang atau pun bekas tambang. Sehingga, wisata tambang Sawahlunto memiliki konsumen. Jika, tentu wisata tambang Sawahlunto hanya menjadi konsumsi wisatawan lokal.
Meski demikian, Jero Wacik yang mengacu teman dekat Walikota Sawahlunto H.Ir. Amran Nur semasa kuliah di Bandung, optimis wisata tambang yang berbudaya di Kota Arang akan maju jika didukung masyarakat secara penuh. Dalam artian, dukungan akan keamanan dan pelayanan terhadap para wisatawan yang ada.
Rasa aman, ujar Jero Wacik, merupakan modal yang paling penting dalam mengembangkan sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menurun akan rasa aman yang dinilai kurang. Sebab, wisatawan datang untuk bersenang-senang, setelah lama sibuk dalam melakoni kehidupan.

WATER BOOM PERDANA DI SUMATERA
Walau menurut Jero Wacik, wisata tambang Sawahlunto merupakan wisata khusus, tetapi pemerintah Sawahlunto tidak hanya terpatok kepada wisata tambang, tetapi juga dilengkapi dengan taman safari kebun binatang, objek wisata Danau Kandi, hingga pembangunan Water Boom yang saat ini merupakan water boom perdana di Pulau Sumatera.
Water Boom sendiri secara resmi dibuka langsung oleh Jero Wacik dengan penandatanganan prasasti, yang dilakukan dalam kegiatan makan bajamba yang diikuti 16.123 orang. Selain water boom, juga diresmikan dua prasasti lainnya yakni, prasasti Resort Wisata Kandi dan Prasasti Gedung Pertemuan Masyarakat.

MAKAN BAJAMBA UKIR SEJARAH MUSEUM REKOR DUNIA
Begitu besarnya dukungan dan partisipasi masyarakat, memperingati HUT 118 Kota Sawahlunto, 16.123 orang masyarakat datang dari 10 nagari, paguyuban, datang membanjiri jalan di pusat Kota Sawahlunto. Tak ayal, makan bajamba yang menjadi ciri khas HUT Sawahlunto masuk dalam Museum Rekor Dunia, dengan kategori makan bajamba dengan peserta terbanyak.
"Makan bajamba merupakan budaya minangkabau yang harus dikembangkan seiiring dengan mengembangkan wisata tambang yang berbudaya. Budaya merupakan faktor yang dapat mendukung pariwisata," ujar Walikota Sawahlunto, Ir.H. Amran Nur, usai makan bajamba.
Makan bajamba, lanjutnya, akan terus dilaksanakan setiap tahun dalam memperingati hari jadi Kota Sawahlunto. Amran Nur mengatakan makan bajamba yang dilaksanakan berasal dari masyarakat sendiri dan dinikmati oleh masyarakat.
"Secara khusus, makan bajamba memberikan arti dan menumbuhkan rasa, bahwa manusia memiliki kesejajaran. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Dengan tujuan adanya pendekatan dan mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat," tambahnya.

JERO WACIK DIKALUNGI BUNGA OLEH GAJAH
Usai menikmati makan bajamba, mengunjungi Gudang Ransum, objek wisata Lubang Cemara, Jero Wacik melanjutkan perjalan ke resort wisata Kandi. Seperti yangdirencanakan, Jero Wacik mendapat suguhan atraksi gajah, dan dikalungi bunga oleh gajah yang telah terlatih.
Dalam acara di hari yang sangat bersejarah itu, selain dihadiri pejabat saat ini, mulai dari Walikota Ir.H.Amran Nur, Wakil Walikota Fauzi Hasan, Ketua DPRD Erizal Ridwan,ST, Sekdako Zohirin Sayuti,SE dan seluruh jajarannya, juga dihadiri para tokoh dan mantan petinggi di Kota Arang. Terlihat Walikota Solok Syamsu Rahim yang pernah menduduki jabatan ketua legislatif, Wakil Walikota Bukittinggi Ismet Amziz, mantan Walikota Sawahlunto SubariSukardi, dan tokoh-tokoh Sawahlunto dari berbagai kota di perantauan.***

No comments: