Friday, December 22, 2006

Sanitasi Air Kota arang

Sanitasi Air Kota Arang
DINAS Kesehatan Kota Sawahlunto tawarkan program penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat untuk 9 desa/kelurahan dari 37 desa/kelurahan di Kota Arang, seiring dengan semakin sulitnya mendapatkan air bersih yang layak minum saat ini.
Program yang direncanakan dilaksanakan awal tahun 2007 dengan anggaran Rp275 juta untuk satu desa/kelurahan itu, 70 persen dananya berasal dari APBN. Sedangnya sisanya 10 persen dari APBD Kota Sawahlunto, dan 20 persen dari swadaya masyarakat. Swadaya masyarakat terdiri dari 16 persen material dan tenaga, serta 4 persen berupa uang tunai.
"Air yang dikonsumsi masyarakat, baik dari pegunungan, perbukitan atau pun dari sumur, belum terjamin bebas dari bibit penyakit. Dengan program ini, diharapkan sumber-sumber air yang masyarakat miliki dapat dijaga dan dilindungi baik fisik maupun pengelolaannya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, dr.Indra,MPPM kepada "Haluan", di sela-sela kesibukkannya.
Beberapa daerah di Kota Arang memang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih layak konsumsi. Warga Bukit Gadang Kecamatan Talawi misalnya, telah belasan tahun kesulitan mendapatkan air bersih layak konsumsi dan pengairan lahan pertanian.
Selain masalah air bersih layak komsumsi, Bukit Gadang yang didiami sedikitnya 5.600 jiwa itu, juga kesulitan sumber air untuk mengolah lahan pertanian. Selama ini, warga mengolah lahan pertanian dengan mengharapkan air turun dari langit, alias tadah hujan.
Menurut Indra, bagi daerah yang tidak memiliki sumber air akan dibuatkan sumber air baru, mungkin berupa sumur bor, serta penyalurannya hingga ke tengah pemukiman masyarakat. Sehingga masyarakat tidak susah mendapatkan air bersih layak konsumsi.
Terkait dengan masalah swadaya masyarakat, kata pria yang selalu berkacamata itu, ditujukan agar masyarakat ikut berperan serta dalam melaksanakan pembangunan. Dengan sasaran target pemeiharaan, pengelolaan serta tanggung jawab masyarakat benar-benar ada dalam pembangunan.
Dalam sosialisasinya Dinas Kesehatan dengan Lurah dan Kepala Desa se Sawahlunto, secara umum seluruh kepala desa maupun lurah berminat untuk mendapatkan program tersebut. Namun, belum ada yang memutuskan untuk langsung mengusulkan diri.
"Program yang ditawarkan sangat baik. Tetapi, kami harus tanya dulu kepada masyarakat. Sebab, peran serta masyarakat dalam program sangat besar," ujar salah seorang kepala desa, usai sosialisasi.***

No comments: