Friday, December 22, 2006

PGRI Kota Arang

PGRI Kota Arang
GUNA meningkatkan kualitas pembelajaran serta mutu lulusan menjadi lebih baik, SMA PGRI Kota Sawahlunto masih membutuhkan penambahan fasilitas dan sarana prasarana pendukung. Bayangkan saja, saat ini untuk perpustaan, komputer, dan UKS diramu dalam satu ruangan saja.
Pada hal, untuk mentransfer materi pembelajaran dengan baik dibutuhkan kondisi lingkungan yang benar-benar memadai. Diakui atau tidak, lingkungan dan ruang kelas tempat belajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran, dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sekolah yang memiliki visi menjadi sekolah yang berkualitas di bidang akademik dan ekstrakurikuler berlandaskan iman dan taqwa itu, saat ini telah memiliki 25 unit komputer semenjak 6 bulan silam. Namun, karena keterbatasan ruang dan kelas, komputer yang seharusnya berada dalam satu ruang labor yang dilengkapi AC tersebut agar terawat, harus bercampur dulu dengan perpustakaan dan UKS.
Selain sarana dan prasarana, SMA PGRI yang merupakan sekolah swasta di Kota Arang sendiri juga mengalami kendala dari segi pendanaan. “Saat ini kita harus memanfaatkan dana SPP dan pembangunan untuk biaya operasional sekolah, terutama untuk pembiayaan honor pada guru,” tutur Kepala Sekolah SMA PGRI Sawahlunto, Firman, kepada “Haluan”, di sela-sela kesibukkannya.
Menurut Firman, pihaknya harus memanfaatkan dana SPP dan uang pembangunan untuk operasional sekolah demi kelangsungan pendidikan yang mereka lakukan. Memang, katanya, secara umum pembangunan tidak hanya berupa fisik, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk non fisik.
Perhatian Pemko Sawahlunto sendiri, lanjutnya, sudah sangat maksimal. Mulai dari pembangunan ruang labor IPA yang telah dimanfaatkan, serta rencana pada 2007 akan adanya pembangunan gedung perpustakaan.
“Kita sangat berterima kasih kepada Pemko Sawahlunto yang telah memberikan perhatian besar kepada sekolah ini. Namun masih ada sarana dan prasarana pendukung yang perlu dilengkapi,” ujar pria yang berpostur tubuh tinggi itu.
Di sisi lain, katanya, SMA PGRI sendiri telah memiliki klasifikasi nilai A untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan klasifikasi B untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Ujian Nasional. Sedangkan mata pelajaran ekonomi masih tertinggal dengan klasifikasi nilai C.“Untuk Bahasa Indonesia dan ekonomi kita memang sedikit tertinggal dan akan terus digenjot, sehingga dapat sama dengan mata pelajaran Bahasa Inggris,” ujar Firman

No comments: